Wednesday 4 January 2012

TAKUT RUDAL MUSUH, ISRAEL AKAN TUTUP REAKTOR NUKLIR


Ancaman Iran yang akan menembakkan ribuan rudal ke Israel jika terjadi perang, ternyata membuat Israel serius menanggapinya. Salah satu tanggapan tersebut adalah dengan menutup reaktor nuklir di Dimona dan Nahal Sorek jika terjadi perang melawan Iran, Syria dan sekutu-sekutunya.

Menurut laporan surat kabar Israel, "Haaretz", Selasa (3/1), Komisi Nuklir Israel (IAEC) dan AB Israel telah sepakat untuk menutup kedua reaktor jika terjadi perang demi menghindari kerusakan yang terjadi karena serangan rudal Iran, Syria, Hizbollah maupun HAMAS.

"Kesimpulan bersama Komando Pertahanan Nasional (Home Front Command) dan IAEC adalah bahwa sistem pertahanan udara multi-lapis yang terdiri dari berbagai rudal yang bisa menjangkau sasaran pada berbagai jarak dan ketinggian serta instalasi nuklir yang telah dibentengi, akan cukup efektif mengurangi dampak kerusakan yang terjadi pada reaktor-reaktor. Namun demikian pada prinsipnya semua sistem pertahanan bisa ditembus," tulis "Haaretz" dalam laporannya.

Menurut "Haaretz" reaktor Dimona bisa dijangkau oleh rudal-rudal Iran, Syria, dan Hezbollah. Sementara reaktor Nahal Sorek bisa dijangkau oleh rudal HAMAS yang ditembakkan dari Gaza.

Belum lama ini, menanggapi ketegangan politik yang terjadi antara Israel dan Iran terkait isu serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran oleh Israel dan sekutu-sekutunya, seorang pejabat senior militer Iran menyatakan bahwa Iran telah menyiapkan lebih dari 150.000 rudal yang ditujukan ke Israel.

"Seberapa kuat Israel sanggup menahan rudal-rudal kami, 1.000, 10.000, 150.000 rudal?" kata pejabat tersebut yang dimuat di berbagai media massa dunia.



NATO LATIHAN PERTOLONGAN DI ISRAEL

Sementara itu dikabarkan juga oleh "Haaretz" bahwa dalam waktu dekat NATO akan menggelar latihan pertolongan darurat yang dilakukan di Israel dan wilayah-wilayah Arab yang diduduki Israel.

Dalam latihan berjudul “Turning Point 6” ini diskenariokan terjadi bencana alam besar yang melanda Israel yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan massif, dan NATO mengirimkan tim SAR dan tim pendukung untuk membantu tim penolong Israel. Namun tidak disebutkan apakah Turki, anggota NATO yang tengah terlibat konflik diplomatik dengan Israel, akan berpartisipasi dalam latihan ini.

Selama beberapa tahun terakhir NATO dan Israel telah menjalin kerjasama yang semakin kuat. Israel juga berpartisipasi dalam berbagai event yang digelar NATO, termasuk terlibat dalam latihan-latihan militer serta program tukar-menukar informasi inteligen. Tahun lalu Israel dan Turki berpartisipasi dalam latihan perang NATO di Moldova. Israel juga pernah berpartisipasi dalam latihan militer yang digelar di Turki.

Dua minggu yang lalu menteri pertahanan dalam negeri Israel Matan Vilnai bertemu dengan Deputi Sekjen NATO Claudio Bisogniero di Brussels untuk mendiskusikan rencana latihan bersama tersebut. Dalam kunjungan tersebut Vilnai juga bertemu dengan beberapa pejabat Uni Eropa untuk membahas kerjasama Israel-Uni Eropa.

"We have a big interest in deepening and widening our ties with the Union and with NATO," kata Vilnai. "both Europe and Israel can benefit from steady cooperation on preparedness and response to emergencies and crises," tambahnya.



Sumber:

"Israel to Shut Down Nuclear Reactors for Fear of Missile Attacks"; almanar.com.lb; 3 Januari 2012

"NATO Forces to Join Israel Drills"; almanar.com.lb; 3 Januari 2012

No comments: