Sunday 19 February 2012

KEBOHONGAN YANG TIADA HENTI ATAS SYRIA


Bagi mereka yang membaca sejarah tentu mengetahui dengan yakin keahlian bangsa yahudi dalam hal tipu menipu. Itulah sebabnya motto dinas inteligen Israel, Mossad, adalah "dengan tipu daya".

Tipu daya pula yang disampaikan oleh dubes Amerika untuk Syria, Robert Ford dan kantor berita Amerika "CNN" minggu lalu ketika mengabarkan kehancuran yang diakibatkan aksi brutal regim Syria atas kota Homs. Pada tgl 9 Februari lalu "CNN", yang diikuti sehari kemudian oleh Robert Ford dalam akun Facebook-nya, menampilkan gambar-gambar satelit yang diklaim mereka sebagai gambar kehancuran kota Homs akibat serangan militer tentara Syria.

"Perkembangan yang mengerikan dan tragis di Syria adalah digunakannya senjata-senjata berat oleh regim al Assad terhadap penduduk sipil," kata Ford sembari menunjukkan gambar-gambar satelit yang diklaimnya sebagai bukti kebrutalan regim Syria.

Namun hanya dalam waktu sehari blog independen, "Moon of Alabama" menghancurkan klaim palsu Ford. Dengan bukti-bukti yang kuat, juga berdasarkan foto satelit yang sama, "Moon of Alabama" membuktikan bahwa gambar yang diklaim Ford adalah gambar di suatu tempat latihan militer.

Namun meski telah terbukti berbohong, Ford, dalam akut Facebook-nya, tetap bersikukuh dengan pendapatnya dengan menggunakan argumen baru: pasukan pemberontak tidak memiliki senjata berat, sehingga kehancuran yang terjadi di Syria. Untuk memperkuat tuduhannya Ford memforward rekaman tayangan "CNN" tgl 9 Februari tentang kondisi kota Homs yang menampilkan juga gambar-gambar satelit kota tersebut setelah terjadinya pertempuran dasyat tgl 3 Februari.

Mengomentari gambar-gambar tersebut host "CNN" Jonathan King mengatakan, "Ini seperti kota hantu, tanpa kendaraan sedikitpun namun terdapat kerusakan-kerusakan hebat di jalanan juga di atap-atap bangunan. Kini jelas sudah. Kita tidak berada di sana, namun gambar-gambar ini membuktikan tuduhan oposisi bahwa terdapat banyak pemboman dan pertempuran masih terjadi di sana, dan juga banyak kebakaran."

Gambar bisa memberikan 1000 cerita. Namun gambar juga bisa tidak berarti apa-apa, bahkan menyesatkan. Ketiga titik yang ditunjukkan King yang disebutnya sebagai kubunya pasukan oposisi Syria, ternyata adalah kawasan al-Zahra, kawasan yang dihuni oleh orang-orang sekta minoritas Alawi yang merupakan pendukung kuat Presiden Bashar al Assad. Bashar dan keluarganya memang berasal dari kelompok sekte pemuja Ali Murtadha sang menantu dan sepupu Nabi Muhammad S.A.W.W. ini. Dan hal ini justru membuktikan hal yang berkebalikan. Para pendukung al Assad telah lama mengeluh bahwa kawasan yang dihuni oleh para pendukung pemerintah, yaitu sekte Alawi dan orang-orang Kristen di Homs, sering menjadi sasaran serangan teroris. Hal ini sekaligus juga mematahkan klaim Ford yang menyebut pasukan oposisi tidak memiliki senjata berat.

Klaim Ford juga terbantahkan oleh laporan tim monitor Liga Arab tentang penyebab kematian jurnalis Perancis Gilles Jacquier kala mengikuti tur para jurnalis asing yang diselenggarakan pemerintah di kota Homs beberapa waktu lalu. Jacquier dan 8 korban tewas lainnya tertembak peluru mortir di kawasan Akrama yang dihuni oleh warga Alawi dan Kristen. Kawasan ini dikenal para oposan sebagai "bentengnya regim penguasa".

Tim pemantau Liga Arab menyatakan Jacquier tewas akibat tembakan mortir oleh kubu oposisi. Memang laporan tim pemantau Liga Arab tidak memuaskan negara-negara Arab yang menginginkan pergantian regim di Syria sehingga karenanya tim ini pun dibubarkan di tengah jalan.



TERORIS MEMBUNUH ULAMA
Teroris oposisi Syria telah menargetkan semua pendukung pemerintah sebagai sasaran pembunuhan, tidak hanya aparat keamanan dan para anggota milisi Alawi, Kristen maupun Druze. Selain masyarakat sipil, para ulama juga menjadi sasaran mereka. Beberapa waktu lalu mufti besar Syria harus kehilangan seorang putranya yang tewas akibat serangan teroris oposisi. Dan pada hari Rabu (15/2) teroris oposisi membunuh Imam Masjid Anas bin Malik di Damaskus.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Syria, SANA, Sheikh Mohammad Ahmad Ouf Sadeq ditembak mati oleh kawanan teroris bersenjata. "Para terosis menembak Sheikh Sadeq di kawasan Qadam Assali saat berada di dalam mobilnya dalam perjalanan pulang ke rumahnya di kawasan al-Bweideh di pinggiran kota Damaskus," tulis SANA.

Para ulama Syria mengutuk aksi teror tersebut dan menyatakan rakyat Syria akan tetap kokoh menghadapi segala upaya yang dilakukan "musuh" untuk menghancurkan negara.

"Dalam pernyataannya pada hari Kamis (16/2) para ulama mengutuk kejahatan-kejahatan berbentuk pembunuhan serta aksi-aksi mutilasi yang dilakukan kelompok-kelompok teroris bersenjata sebagaimana juga aksi sabotase yang dilakukan terhadap hak milik masyarakat," tulis SANA.



Sumber:
"High-Tech Trickery in Homs?"; Veterans Today – February 16, 2012, dalam thetruthseeker.co.uk, 17 Februari 2012

"Militants Kill Syrian Imam"; almanar.com;lb; 16 Februari 2012

1 comment:

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PDM SLEMAN said...

biar imbang baca juga, http://www.islamtimes.org/vsnfx1,d.673wma8,iw.html