Saturday 9 July 2016

ISIS Diduga Gunakan Nuklir dalam Serangan di Baghdad

Indonesian Free Press -- ISIS diduga menggunakan bom nuklir taktis dalam serangan bom di distrik Karrada, Baghdad, yang menewaskan ratusan orang hari Minggu lalu (3 Juli). Demikian laporan Veterans Today, Kamis (7 Juli).

Mengutip media Iran FARS News Agency, seorang anggota parlemen Irak menyebutkan bahwa ISIS telah menggunakan 'bom non-konvensional', istilah lain untuk bom nuklir, dalam serangan maut itu.

“Komisi pertahanan dan keamanan parlemen Iraq telah mendapatkan informasi dari kalangan inteligen yang menunjukkan bahwa ISIS telah menggunakan bom tidak dikenal yang sama sekali berbeda dengan bom-bom yang dikenal selama ini,” tulis laporan itu mengutip pernyataan anggota parlemen Majed al-Qaravi, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa aparat keamanan dan inteligen Irak tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui jenis bom tersebut.

Pada hari Kamis (7 Juli) otoritas keamanan Irak menyebutkan jumlah korban serangan maut tersebut mencapai 290 orang dan 180 orang lainnya mengalami luka-luka. Otoritas lokal menyebut masih terdapat 17 orang yang hilang paska serangan yang diklaim ISIS sebagai aksinya itu.

Pada saat kejadian, ribuan orang tengah berkumpul di Distrik Karrada untuk berbelanja mempersiapkan hari Idhul Fitri. Perdana Menteri Haider al-Abadi menyerukan aksi balasan kepada para pelaku yang bertanggungjawab dan mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari.

Serangan ini terjadi hanya seminggu setelah aparat keamanan dan milisi Irak berhasil membebaskan kota Fallujah dari cengkraman ISIS.

Sebagaimana ditulis Wikipedia, bom nuklir taktis adalah bom nuklir yang dirancang memiliki daya hancur yang terbatas, sebagai pembeda dengan bom nuklir strategis yang dirancang memberikan daya hancur yang sangat besar. Bom nuklir ditujukan untuk digunakan di wilayah-wilayah negara sahabat atau bahkan di wilayah sendiri yang tengah diduduki lawan.

Dengan teknologi yang semakin berkembang, bom nuklir bisa dirancang memberikan daya hancur terbatas yang spesifik, dirancang digunakan di wilayah-wilayah dengan kharakteristik yang berbeda-beda. Bom netron, salah satu jenis bom nuklir taktis adalah bom yang memiliki daya hancur kecil namun dengan daya bunuh yang tinggi. Bom nuklir taktis tidak hanya dipasang di dalam rudal-rudal, namun juga bisa dipasang di dalam mortir, artileri, hingga ranjau.

Tentang senjata ini, mantan kepala inteligan militer Indonesia Mayjend Zaki Makarim menyebut tragedi Bom Bali I juga disebabkan oleh senjata jenis ini yang diduga kuat diledakkan oleh inteligen Amerika untuk melegitimasi 'proyek' terorisme di Indonesia. Tidak lama setelah pernyataan ini, Mayjend Zaki pun meninggal dunia.(ca)

3 comments:

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Apakah jenis bom ini yang disebut sebagai bom thermonuklir ?? Seperti yang meledak di bali yang oleh para ahli mengatakan bukan bomnya imam samudra yang meledak ??

cahyono adi said...

Betul pak Endro, seperti dikatakan mantan Kabakin Mayjend (Purn)Zaki Makarim. Kemungkinan lainnya adalah bom C-4 buatan Amerika. Yang pasti bukan bom 'mercon' buatan Amrozi.