Saturday 6 August 2016

Rusia dan Iran Gelar Latihan Perang Bersama

Indonesian Free Press -- Rusia dan Iran sepakat untuk menggelar sejumlah latihan perang bersama, kantor berita Izvestia melaporkan, mengutip keterangan Menhan Rusia Sergei Shoigu yang baru bertemu Jendral Vali Madani ketua delegasi Iran dalam 'event' International War Games 2016 yang tengah berlangsung di Rusia dan Kazakhstan.

Menanggapi kabar tersebut analis politik dan profesor Tehran University, Jahangir Karami, mengatakan kepada kantor berita Sputnik News:

“Negara kami memiliki sejarah panjang menggelar latihan perang bersama. Tahun lalu kami menggelar latihan perang di Laut Kaspia dan Laut Mediterania, yang juga melibatkan angkatan laut Suriah. Latihan-latihan perang bersama ini sangat penting bagi kepentingan kami menjaga stabilitas dan keamanan dan untuk memerangi terorisme di berbagai kawasan di dunia.”

Ia menambahkan bahwa latihan-latihan perang yang akan digelar dengan Rusia akan menambah dimensi baru dalam kerjasama militer antara kedua negara dan menjamin adanya reaksi bersama terhadap ancaman-ancaman di kawasan.

Ia juga menyebutkan adanya kesepakatan-kesepakatan bersama kedua negara yang penting terkait dengan wilayah Laut Kaspia dan perjanjian keamanan yang ditandatangani di Baku untuk memerangi terorisme dan ancaman lain di Laut Kaspia.

“Inilah sebabnya saya perkirakan latihan perang bersama ini juga melibatkan negara Azerbaijan, Kazakhstan dan Turkmenistan,” tambah Jahangir Karami.

DR. Afifeh Abedi, pakar politik Eurasia dari Center for Strategic Studies di Tehran, juga menyebutkan pentingnya kerjasama pertahanan antara Iran dan Rusia.

“Latihan-latihan perang bersama merupakan langkah maju yang besar dalam hubungan antara kedua negara, khususnya karena kepentingan geopolitik yang sama dan kepentingan-kepentingan strategis yang sama,” kata Afifeh.

Ia menyebutkan bahwa latihan perang bersama akan membuat negara pesertanya menjadi lebih tangguh dalam menghadapi 'orang-orang jahat yang selalu ingin campur tangan dalam urusan regional kita.'

Ia menekankan bahwa kedua negara memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga stabilitas di Kaukasus, Timur Tengah dan Asia Tengah, khususnya pada saat adanya kekuatan-kekuatan asing yang mecoba mengganggu kepentingan Rusia dan Iran.

“Kemunculan ISIS menunjukkan kepada siapa saja tentang ancaman oleh kelompok teroris ini, dengan ancaman-ancaman terbaru yang tidak bisa diperkirakan siapapun. Karenanya sangat penting untuk menjalin kerjasama militer antara Iran dan negara-negara tetangga di kawasan,” tambah Dr. Abedi.

Rusia dan Iran terlibat dalam konflik Suriah dan Irak dengan mendukung pemerintah kedua negara negara dari kelompok-kelompok teroris dan pemberontak. Kedua negara juga terlibat dalam kerjasama militer khususnya pembelian senjata-senjata canggih Rusia oleh Iran. Yang terbaru adalah pembelian sistem pertahanan udara S-300 yang sangat ditakuti Amerika dan Israel.

Akhir-akhir ini Iran juga sangat aktif membina hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga di kawasan Kaukasus selain Rusia, sekaligus menunjukkan semakin pentingnya peran Iran di kawasan.

Sementara itu Rusia bersama Kazakhstan tengah menggelar 'event' International Army Games, yang dimulai pada 30 Juli. Kompetisi ini menampilkan 23 jenis lomba. Sebanyak 121 tim dari 19 negara terlibat dalam kompetisi ini dengan pantuan pengamat dari 11 negara.(ca)

No comments: