Tuesday 21 February 2017

Kebohongan Ahok soal Kalijodo

Indonesian Free Press -- Tegakah Anda saat di akhirat kelak melihat anak cucu Anda hanya bisa mendapatkan remah-remah dari kekayaan negara ini yang melimpah. Dan bahkan untuk sekedar mendapatkan remah-remah itu anak cucu Anda harus rela menjadi jongos, yang menerima cacian dan makian 'taik' 'babi' dari majikannya? Saat itu, bahkan seluruh dunia dan isinya tidak akan bisa mengobati penyesalan Anda.

Bagi teman-teman Pribumi dan Muslim yang masih merasa semuanya 'baik-baik saja' dan dengan bangga menjadi pendukung regim. Lihatlah, berapa persen properti dan tanah strategis di kota-kota besar yang masih dimiliki saudara-saudaramu? Lihatlah, berapa persen hutan industri, kebun sawit dan karet dan tanah-tanah subur yang masih dikuasai saudara-saudaramu? Lihatlah, berapa banyak sumber-sumber air yang dikuasai sekelompok kecil orang asing yang kemudian menjual air-air pemberian alam itu dalam kemasan dengan harga mahal, sedangkan para petani saudaramu mengalami kekurangan air? Lihatlah, berapa persen konsesi pertambangan di negerimu yang masih dikuasai saudara-saudaramu? Lihatlah, berapa persen sektor industri, perkebunan, pertambangan dan energi, perbankan/keuangan, hiburan, informasi dan telekomuminasi, pers, dan sektor-sektor lainnya yang masih dikuasai saudara-saudaramu?


Aku masih punya teman-teman yang memiliki puluhan ribu hektar kebun sawit, konsesi pertambangan, dan keluarga besar istriku memiliki ratusan hektar lahan strategis dan subur bernilai ratusan miliar. Tapi, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan degan apa yang dimiliki oleh sekelompok kecil orang asing di negeri ini. Aku bukannya iri dan dengki, tapi ku tahu, ketidak adilan akan semakin menjadi-jadi jika kita para Pribumi dan orang-orang Muslim pewaris sebenarnya negeri ini tidak menyatakan penolakan atas upaya sistematis regim untuk melimpahkan kekuasaan kepada sekelompok kecil orang asing yang sudah menguasai sebagian besar ekonomi negeri ini.(ca)

3 comments:

Unknown said...

Mengungkapkan kebohongan demi ambisi...bukan mengungkapkan kebenaran demi kemaslahatan...kata2nya manis kaya anis,padahal dusta..

Anonymous said...

slma ini yg kt dptkan ternyata sll kebohongan dr ahoax yg seolah2 merupakan kebenaran bg ahoax utk terus menguaasai negeri ini beserta gerombolannya

Unknown said...

Memang seharusnya tempat maksiat di gusur.. Yg harus dipikirkan adalag alokasi korban penggusuran..