Wednesday 10 May 2017

Kala Idiot Melawan Moron

Indonesian Free Press -- Tidak ada pertunjukan kebodohan massal sepanjang sejarah negara Indonesia daripada apa yang ditunjukkan oleh para pendukung ahok (ahokers) saat ini, setelah yang bersangkutan dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun oleh Pengadilan.

Setelah leluasa menteror Lembaga Pemasyarakatan Cipinang dan Pengadilan Tinggi DKI yang merupakan lembaga-lembaga resmi negara, tanpa tindakan apapun dari kepolisian yang diketahui publik telah menjadi ahokers juga, para ahokers ramai-ramai mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap ahok. Mereka semua, termasuk musisi Addie MS, Wagub DKI Jarot, Menkumham Yasona, politisi Surya Paloh, pengamat dan praktisi hukum pendukung ahok, pengamat politik, Metro TV dan media-media ahokers, seolah tidak memahami bahwa penangguhan penahanan hanya bisa diberikan kepada seorang tersangka, bukan terpidana seperti ahok.

Kebodohan-kebodohan tersebut sedemikian besarnya sehingga seorang jokower seperti desi (denny siregar) sampai merasa malu dan marah. Dalam tulisannya di situs pribadinya itu si desi mengungkapkan kemarahannya setelah para ahokers mencaci junjungannya, jokowi, karena dianggap gagal melindungi ahok dari hukuman. Maka perang antara idiot melawan moron pun terjadi.

"Mereka anggap bahwa Presiden adalah segalanya sehingga bisa mengintervensi apapun, termasuk hukum di negeri ini ? Kecewa boleh, tapi akal sehat jangan hilang," tulis desi.

"Kalian kebanyakan nonton pilem Chuck Norris yang ditembak puluhan orang gak ada lukanya..," tambahnya.

Sebagai seorang jokower, desi tentu juga adalah seorang ahokers. Namun melihat junjungan utamanya dicerca, ia pun marah. Sebelumnya beredar video yang viral di media sosial yang menunjukkan seorang ahokers menyebut regim jokowi lebih brengsek daripada SBY.

Mungkin saja regim jokowi akan melakukan tindakan yang tidak kalah bodoh dengan mengabulkan kemauan para ahokers dengan mengeluarkan ahok dari penjara. Namun, percayahlah bahwa hal ini akan menjadi pil pahit bagi regim jokowi karena publik akan marah melihat terjadinya pelanggaran hukum yang sangat vulgar. Jutaan rakyat akan turun ke jalanan menuntut pengunduran diri jokowi dan hal ini berpotensi memicu kerusuhan berdarah.

Atau memang demikian skenario yang hendak dimainkan jokowi demi memenuhi agenda para cukong dan bandar?(ca)

No comments: