Saturday 8 July 2017

Rezim Kristen Fitnah Ummat Islam Sebagai Islam Radikal yang Hancurkan NKRI?



Indonesian Free Press -- Tulisan berikut ini dicopas dari Fanpage Pendukung Setia Prabowo Subianto (PSPS). Tidak perlu dipercaya sepenuhnya, namun perlu untuk menjadi bahan renungan dan kajian tentang yang terjadi di negeri ini dan masa depan anak cucu kita kelak.
----

Ada Jendral yg atur negara ini:
1. Luhut atur pemerintahan. The Real President
2. Gories Mere atur Polri. Tangkapi ulama
3. Lumintang atur Kopassus Salib. Bisa jadi Teror Sniper oleh pasukan Teror Salibis ini
4. Hendro P dan anaknya Diaz atur Intelijen negara

Jenderal Salibis ini didukung Gereja, 9 Naga, CSIS, dan Media Kompas, Detik, dan MetroTivu
Jenderal itu difasilitasi bisnis puluhan trilyun oleh para naga.
Luhut punya 16 perusahaan senilai lebih dari rp 16 trilyun yg di antaranya di bidang batubata.
Gories dan Hendro juga begitu.
Dgn uang itu mereka kuasai jenderal2 di Polri dan TNI yg aktif.
9 Naga yang mendukungnya adalah Agung Podomoro, Tomi Winata (SCBD), James Riady (Lippo), Salim (BCA dan Indofood), Robert Budi Hartono (Rokok Djarum), Tahir, Sofjan Wanandi, Jacob Soetojo (CSIS), Edward Soeryadjaya.
Di bawah Rezim Kristen ini, ummat Islam ditindas. Dicap sebagai Islam Radikal yang mau menghancurkan NKRI. Ulama diusulkan harus pakai sertifikat. Para pengurus masjid diberi edaran oleh polisi bahwa untuk mengadakan pengajian harus mengajukan Izin Keramaian dsb. Kebebasan berpendapat dibelenggu. Jika ummat Islam berdemo hingga lewat jam 6 sore, langsung mereka bubarkan dan diserang dgn gas air mata. Tapi jika orang Kristen yang demo, meski larut malam menyalakan lilin mereka biarkan.
Soeharto yang hutangnya sedikit (Rp 1200 trilyun) selama 32 tahun dan rakyatnya makmur, sembako dan PTN murah serta mudah cari kerja, mereka cap sebagai korup.
Sementara Rezim Kristen yang hutangnya Rp 1700 trilyun dalam waktu 2,5 tahun dan rakyatnya melarat, sembako, listrik, dan BBM mahal, mereka bilang sebagai bersih. Tidak korup. Padahal semua proyek dikerjakan oleh Cina dan pekerja Cina serta dikelola dan dikuasai Cina. Mereka antek Penjajah Cina (9 Naga).
Siapa Saja 9 Naga?
1. SOFJAN WANANDI
Sofjan Wanandi dikenal dekat dengan Jusuf Kalla. Tidak heran karena keduanya sudah kenal baik sejak lama. Bahkan, seorang petinggi PDIP mengaku Sofjan sudah sejak lama melobi Megawati untuk memasangkan Kalla dengan Jokowi. Sejak tahun 2013, Sofjan di berbagai kesempatan menyatakan bakal mengeluarkan Rp 2 triliun bila sekondanya, Jusuf Kalla, dipasangkan dengan Jokowi. Sofjan sendiri tercatat memiliki kekayaan lebih dari Rp 3 triliun. Sofjan kini memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
2. TAHIR
Tahir tak lain ipar James Riady. Rosy Riady, isteri Tahir, adalah putri dari Mochtar Riady. Majalah Forbes menyebut, kekayaan Tahir per Maret 2013 sekitar US$ 2 miliar. Dia berada di peringkat ketujuh orang terkaya di Indonesia. Tahir sukses dengan Grup Mayapada.
3. RUSDI KIRANA
Rusdi Kirana bersama kakaknya, KUSNAN KIRANA, tercatat sebagai orang kaya ke-29 menurut majalah Forbes pada November 2013. Keduanya sukses mendirikan maskapai penerbangan Lion Air, Wings Air, dan Batik Air. Dengan kekayaan yang mencapai US$ 1 miliar, Rusdi bergabung dengan tim pemenangan Jokowi-JK sebagai anggota Dewan Pengarah.
4. JACOB SOETOYO
Direktur PT Gesit Sarana Perkasa ini mempunyai jaringan yang kuat untuk lobi-lobi internasional. Jacob, yang juga menjadi Dewan Pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS), menyediakan rumahnya di Permata Hijau untuk pertemuan Jokowi dengan perwakilan asing di Jakarta, antara lain dengan Dubes Amerika Serikat (AS) Robert O’ Blacke, Duta Besar Myanmar, Meksiko, Turki, Norwegia dan Vatikan. Sebelumnya, Jacob juga sudah memfasilitasi pertemuan antara Jokowi dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.
5. JAMES RIYADI alias Li Bái
adalah seorang misionaris Kristen fundamentalis. Ia pernah terlibat dalam kasus sponsorship pemilihan presiden Amerika Serikat yang memenangkan Bill Clinton. James Riyadi merupakan bos Group Lippo yang menguasai bermain di pasar perbankan, properti, dan rumah sakit. Ia menjadi pendukung Joko Widodo sejak pemilihan gubernur Jakarta. Namun, ia ditengarai bersaing pengaruh pada Jokowi dengan Jacob Soetoyo yang Katolik.
6. ANTHONY SALIM alias Liem Hong Sien
merupakan salah satu orang yang masuk ke dalam 10 Tokoh Bisnis yang paling berpengaruh pada tahun 2005 oleh Warta Ekonomi. Predikat itu diberikan karena dirinya berhasil membangun kembali Group Salim yang saat itu mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh krisis ekonomi tahun 1998. Saat krisis 1988 Salim Group banyak mempunyai hutang hingga mencapai 55 Trilyun rupiah. Anthony Salim yang memegang kekuasaan pada Salim Group akhirnya harus melunasi hutangnya dengan cara menjual beberapa perusahaan yang dimilikinya yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional. Meskipun demikian, Anthony Salim masih mempunyai beberapa perusahaan besar yang tidak dia jual. Perusahaan tersebut antara lain adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil mie instant dan tepung terigu terbesar di dunia.
7. TOMMY WINATA
Tommy Winata merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network. Usahanya terutama bergerak dalam bidang perbankan, properti dan infrastruktur. Disamping usaha bidang komersiil, TW juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah Yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan yang sering turun membantu masyarakat di banyak daerah di Indonesia. Sesaat setelah Jokowi melantik menteri, Tommy Winata terlihat dekat dengan Menteri Susi Pudjiastuti.
8. EDWARD SOERYADJAYA alias Tjia Han Pun
adalah pemilik Ortus Group, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Hubungan antara Edward dengan Jokowi sangat dekat, apalagi Edward pernah mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar dari koceknya sendiri untuk proyek monorel. Ortus Group juga bahkan tengah dalam proses untuk mengakuisisi saham PT JM hingga 90% atau mayoritas.
9. ROBERT BUDI HARTONO alias Oei Hwie Tjhong
adalah pemilik perusahaan rokok Djarum. Saat ini ada sebuah tren baru di dunia maju untuk menekan industri rokok. Baik iklan maupun sponsor rokok pada sejumlah kegiatan mulai dibatasi. Misalnya, Marlboro yang pasarnya di Amerika mulai mendapat tekanan sehingga mencari pasar baru, salah satu lahan basah tersebut adalah Indonesia. Inilah sebabnya Robert Budi Hartono mendukung Jokowi untuk mengamankan bisnis dan pasarnya di Indonesia. (sed)

1 comment:

Kasamago said...

Para dalang sesungguhnya...
Dan semoga publik tanah air telah tersadarkan terkait kondisi negeri ini sesungguhnya