Monday 11 December 2017

Benarkah Singkong Bisa Sembuhkan Kanker?

Indonesian Free Press -- Seorang penulis cukup terkenal yang pernah dekat dengan saya, namun berpisah karena perbedaan prinsip dan mengemplang gaji saya, baru saja menulis topik menarik tentang Jerussalem. Saya sebenarnya tidak pernah lagi membuka blognya dan sudah memblokirnya di pertemanan FB setelah ia menjadi 'kecebong' dan pembela penista agama (Ahok), namun tulisan itu nylonong ke beranda FB saya setelah dibagian oleh seorang teman.

Saya sangat setuju dengan isinya, yaitu hak Palestina atas kepemilikan kota Jerussalem. Namun, ada satu hal yang menggelitik saya, yaitu sikapnya yang meremehkan sesuatu tanpa melakukan kajian lebih mendalam tentang hal tersebut. Ini hal lain yang membuat saya tidak merasa rugi 'pecah kongsi' dengannya, yaitu sikap tinggi hatinya, meski saya tahu persis hal itu mencerminkan kepercayaan dirinya yang rendah dan butuh kompensasi.


'Sesuatu' yang diremehkan itu adalah singkong sebagai obat kanker.

"Karena itulah dokter akan tertawa geli melihat orang yang sok tahu menulis bahwa makan singkong bisa menyembuhkan kanker," tulisnya.

Saya merasa tertarik untuk menulis tentang hal ini karena tanggungjawab moral saya yang pernah menulis tentang khasiat singkong sebagai obat kanker. Untuk ini silakan lihat tulisan saya di sini: http://cahyono-adi.blogspot.co.id/2017/08/kanker-bukan-penyakit-2.html#.Wi6tj9J941I

dan di sini: http://cahyono-adi.blogspot.co.id/2017/08/kanker-bukan-penyakit.html#.Wi6t9tJ941I

Kalau ingin serius mencari kebenaran semestinya tidak sungkan untuk melakukan observasi tentang masalah ini. Cukup 'googling' saja, maka bisa ditemukan banyak artikel tentang hal ini. Dan inilah salah satu saja dari puluhan artikel yang kredibel tentang masalah ini. Ini adalah sebagian kecil darinya:

Manioc’s Vitamin B17 kills the cancer cell in humans
http://www.sundaytimes.lk/100207/Plus/plus_03.html

Cassava enzyme can kill cancers
https://www.irishtimes.com/news/cassava-enzyme-can-kill-cancers-1.1100004

Dan yang ini dari situs BBC News yang diposting pada 12 April 1999 berjudul 'Tapioca treatment for cancer'.

"Puding tapioka, yang dikenal dengan istilah telor kodok (di Inggris) ternyata baik untuk Anda. Para ahli mengatakan bahwa tanaman asal tepung ini mungkin bisa mengobati kanker. Tapioka berasal dari tanaman singkong (cassava)," demikian tulis BBC News.

Menurut artikel ini, singkong mengandung sianida yang melalui sedikit rekayasa bisa menjadi pembunuh sel-sel kanker dengan memproduksi zat kimia bernama 'linamarin' yang melepaskan 'hydrogen cyanide' ketika dicampur dengan enzim 'linamarase'.

Para ahli dari Newcastle University telah mengambil material genetik dari tanaman sigkong dan mencampurkannya dengan virus. Kemudian zat ini dicampurkan dengan sel kanker yang telah diberi 'linamarin' dari singkong. Tujuannya adalah untuk membuat sel kanker tersebut memproduksi 'hydrogen cyanide' hingga jumlah yang cukup untuk membunuh sel itu.

Prof. Monica Hughes yang memimpin tim ahli dari Newcastle University telah mempelajari singkong dan pengaruhnya terhadap kanker selama tujuh tahun. Ia telah berhasil mengkloning 'genes' dari singkong yang bisa memproduksi 'hydrogen cyanide'. Selanjutnya ia hanya perlu upaya untuk mengurangi efek racun sianida sehingga tidak membahayakan manusia.

Sementara sebuah tim peneliti di Spanyol yang juga melibatkan Prof. Hughes, berhasil menemukan bukti bahwa tumor otak pada seekor tikus berhasil dihancurkan secara total setelah menjalani pengobatan selama seminggu.

Menurut teori lain, seperti telah ditulis di blon ini, singkong mengandung banyak vitamin B-17, zat unik yang seperti diciptakan Tuhan untuk membunuh sel kanker di tubuh manusia. Ketika bercampur dengan sel kanker, vitamin B-17 secara otomatis memecah menjadi tiga unsur yang dua di antaranya bersifat destruktif bagi sel kanker, yiatu benzena dan sianida. Sebaliknya, tubuh memiliki ensim khusus yang bisa menetralisir kedua unsur zat tersebut sehingga tidak berbahaya.

Benarkah dokter akan tertawa dengan ide menyembuhkan kanker dengan singkong? Ternyata tidak tuh. Dan lagi-lagi penulis itu menunjukkan jati dirinya sebagai 'kecebong' dengan IQ 200 se-kolam.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Alhamdulilah negeri ini diberkahi dg tanaman Singkong..

semoga potensi Singkong sebagai obat ini dapat diteliti oleh Pemerintah dan dikembangkan menjadi obat yang segera di pasarkan..