Wednesday 24 January 2018

*ANIES DIINCAR TALK SHOW*

by Zeng Wei Jian_



Ngga nyangka, Anchor *Nazwa Syihab* (Nana) ngeselin banget. Semasa Ahok, Nana masuk camp Ahoker anti Anies-Sandi. Malam ini, 24 Januari 2018, tepat 100 hari Anies-Sandi berkuasa, Nana berusaha mencabik-cabik. 

Sayangnya, _Nana failed_. Gawatnya, kualitas Nana terbuka. _Crystal clear_. Dia kopong. Ngga ngerti penjelasan Anies. Bahkan Nana ngga tau beda antara Undang-Undang dan Perda. 


Alih-alih mendrive _talk show_, Nana bikin kacau. Penjelasan jernih Anies sering diintersepsi dengan statement ngawur Nana. Bikin kusut _talk show_. 

Mulai masalah *PKL Tanah Abang, Becak, Rumah DP 0 rupiah*, dan *reklamasi*. Nana berusaha menyudutkan Anies. _She's trying to nail the show_. Mestinya dia bikin bahasan jadi tajam. Sayang jadi kusut akibat pengetahuan dan cara Nana yang tidak sesuai. Sungguh nyebelin.

Nana tolak ngerti penjelasan Anies soal ngga semua pengaduan itu benar. Ada yang salah, punya motif ngada-ngada, rekayasa. Di situ skeptisisme dibutuhkan. _Anies is A Wizzard_. Dia ngga punya sifat dogmatis. 

Sebaliknya, Nana tampak senang betul ada laporan figur gelap yang isinya miring terhadap Anies-Sandi. 

Tampak jelas, Nana memaksakan halusinasinya di masalah becak. _Udeh_ dijelaskan, becak diatur dan dilarang beroperasi di jalan-jalan protokol. Berulang-ulang. Nana ngga ngerti juga. 

Dia nyinyirin Anies yang ingin ubah perda. Sungguh kelewatan. Nana ngga paham, kalo perda itu bukan berhala. 

Fungsi Nana bukan jurnalisme. Dia lebih banyak ngomong, daripada mendengar. Aneh, jadi ngga jelas siapa reporter dan narsumnya. 

_Ngeyel abis_, itu penampilan Nana malam ini. Bersikap seolah lebih tau dari Anies. Ngawur ini si Nana. 

Nana ikut ngomong saat Anies bicara. Riuh. Ribet. Rewel. Tipe cewe _chatter box_. Parah sekali. Dia sering memotong penjelasan. _"Talking without thinking"_ adalah frase paling pas buat Nana. 

Ceriwis, Nana tidak cerdas. Naikan rating dan kualitas intelektual Anies. Rumah DP 0 rupiah dijelaskan secara apik oleh Anies. Nana _speechless_. 

Nana membuat kita paham: Anies seorang filsuf. Ilmunya tinggi. Anies berkata, "Keadilan bukan sama. Tetapi proporsional". 

Nana semakin ngga ngerti. Keliatan dari sorot matanya. Sekali pun coba ditutup dengan rentetan salvo kata-kata. Dasar bawel...! 

_Thanks_ Nana. Seratus hari pertama Anies-Sandi membuat kita legah. Kita punya pemimpin yang konsisten, tepati janji, cerdas, filsuf, _wise_, dan paling penting "bernyali". Anies-Sandi tetap tolak reklamasi. Ya, kita juga bertanya, _Pulau Reklamasi ini masuk kelurahan mana kok bisa ada HGB?_ 

*THE END*

No comments: